Makassar, Coronginformasinews.com – Jurnalisme adalah profesi yang penuh idealisme, namun berisiko tinggi. Saat pertama kali melangkah ke dunia jurnalistik, aku tahu bahwa mengungkap kebenaran bukanlah tugas yang mudah.
Setiap fakta yang kusajikan, setiap berita yang kuangkat, bisa menyentuh kekuasaan, kepentingan, atau kebenaran yang selama ini tersembunyi.
Tapi, bagiku, itulah panggilan seorang jurnalis; membela kebenaran meski harus menghadapi ancaman dan bahaya.
Mengungkap fakta yang sejati sering kali berarti melawan arus besar, dan kadang berhadapan langsung dengan risiko.
Ada banyak tekanan dari berbagai pihak yang ingin menutup-nutupi kenyataan.
Tak jarang aku diintimidasi, diancam, bahkan diperingatkan bahwa keselamatanku terancam.
Namun, sebagai seorang jurnalis yang berpegang teguh pada prinsip, aku sadar bahwa menutup mata pada kebenaran sama saja mengkhianati profesi dan nurani.
Jurnalisme adalah perjuangan ; sebuah jalan panjang yang penuh dengan rintangan, tetapi juga penuh makna.
Aku sadar bahwa risiko ini nyata, namun hal itu tak menggoyahkan keyakinanku untuk terus melangkah.
Aku percaya bahwa masyarakat berhak mengetahui kebenaran, bahwa setiap individu harus punya akses pada informasi yang akurat, jujur, dan bebas dari manipulasi.
Dan aku, sebagai jurnalis, ada di sini untuk memperjuangkan itu semua.
Tak ada ketakutan yang mampu mematahkan tekadku.
Meski harus berhadapan dengan kekuatan besar, ancaman fisik, atau bahkan kehilangan nyawa, aku akan tetap melangkah.
Kebenaran adalah tujuan yang layak diperjuangkan, lebih besar daripada diriku sendiri. Aku rela berkorban, karena aku yakin bahwa ketika kebenaran diungkap, harapan akan keadilan akan selalu ada.
Aku seorang jurnalis, dan pantang mundur adalah sumpahku. Kebenaran adalah amanah, dan demi itu, aku siap menempuh segala risiko, meski nyawaku harus berpisah dengan badanku.
