CorongInformasi,Makassar Kegiatan pelatihan yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep di Hotel Aryaduta Makassar selama dua hari terakhir diduga berlangsung secara tertutup dan mengabaikan prinsip keterbukaan informasi publik. Acara bertajuk “Transformasi Percepatan Kebijakan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)” itu diketahui hanya bisa diakses oleh peserta undangan, dengan pengamanan ketat yang melarang kehadiran wartawan maupun pemantau independen.
Ironisnya, kegiatan yang menggunakan dana negara tersebut justru digelar di hotel berbintang tanpa akses terbuka kepada publik, memicu kecurigaan adanya potensi penyalahgunaan wewenang.
“Anggota kami yang datang untuk melakukan peliputan ditolak mentah-mentah. Pihak hotel pun bersikap tertutup, seolah ada yang disembunyikan,” ujar seorang sumber dari media lokal yang turut menyampaikan protes keras atas penghalangan tersebut.
Lebih mencengangkan, dalam dokumentasi yang berhasil diperoleh, terlihat Kepala Dinas Pendidikan Pangkep mengenakan batik biru dan duduk di barisan depan, tepat di hadapan panggung utama. Backdrop acara mencantumkan foto Bupati Pangkep, menandakan keterlibatan penuh pejabat tinggi daerah.
Pihak panitia maupun pejabat dinas hingga kini bungkam. Tidak ada penjelasan resmi mengenai alasan kegiatan tersebut digelar tertutup, padahal melibatkan dana publik yang seharusnya dapat diawasi bersama.
Pengamat pendidikan dan aktivis antikorupsi menyayangkan praktik semacam ini, yang justru mencederai semangat reformasi birokrasi dan transparansi yang selama ini digaungkan.
“Kalau memang tidak ada yang disembunyikan, kenapa harus digelar diam-diam di hotel mewah dengan penjagaan ketat? Ini harus diusut,” ujar salah satu pengamat.
Masyarakat dan insan pers kini menunggu langkah klarifikasi dari Bupati dan instansi terkait atas dugaan tertutupnya kegiatan yang seharusnya menjadi bagian dari pel
ayanan publik.
