Jeneponto, Coronginformasinews.com — UPT SMA Negeri 7 Jeneponto kembali menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan kurangnya transparansi dalam pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dugaan ini mencuat setelah ditemukan bahwa pihak sekolah baru memasang papan informasi penggunaan dana BOS, namun tanpa rincian jelas terkait alokasi dan realisasi anggaran.
Pantauan langsung di lokasi pada Selasa (21/10/2025) menunjukkan bahwa tidak ada papan transparansi yang terpampang di area sekolah. Padahal, sesuai ketentuan Kementerian Pendidikan, setiap satuan pendidikan wajib mempublikasikan penggunaan dana BOS secara terbuka agar dapat diakses oleh masyarakat, terutama orang tua siswa.
Salah satu pemerhati pendidikan di Jeneponto, Baharuddin SH, menilai minimnya transparansi tersebut menimbulkan pertanyaan besar mengenai akuntabilitas pengelolaan dana publik di sekolah tersebut.
“Dana BOS itu uang negara yang harus dikelola secara terbuka. Kalau papan informasi hanya formalitas tanpa rincian, ini bisa menimbulkan dugaan penyalahgunaan,” ujar Baharuddin kepada media, Selasa (21/10/2025).
Ia juga mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera melakukan evaluasi dan audit terhadap laporan keuangan SMA Negeri 7 Jeneponto.
“Pihak dinas perlu turun tangan melakukan klarifikasi. Jangan sampai ketertutupan seperti ini menjadi kebiasaan di sekolah negeri,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala UPT SMA Negeri 7 Jeneponto yang dikonfirmasi membenarkan bahwa sekolahnya menerima Dana BOS sebesar Rp884 juta per tahun. Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai rincian penggunaan dana tersebut, pihak kepala sekolah mengarahkan agar wartawan menemui bendahara sekolah.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait transparansi dan detail penggunaan Dana BOS yang dipersoalkan publik tersebut.
Laporan: Tim
