Aliansi Solidaritas Buruh Memperingati May Day dan Hardiknas 2025: Pendidikan Gratis dan Kesejahteraan Pekerja

Breaking News145 Dilihat
banner 468x60

Gowa, coronginformasinews.com – Dalam momentum peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), ratusan massa dari Aliansi Solidaritas Buruh yang terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan dan organisasi masyarakat sipil menggelar aksi solidaritas.

Menurut peserta aksi, kegiatan tersebut menjadi wujud nyata perlawanan terhadap ketimpangan sosial yang terus melebar, serta bentuk desakan atas tanggung jawab negara dalam menjamin hak dasar warga, kerja yang layak dan pendidikan yang bermutu. Sabtu, (2/5/2025).

banner 336x280

Aksi yang mengusung tema “Pendidikan Gratis dan Kesejahteraan Pekerja”, menggambarkan keterkaitan erat antara kondisi buruh dan dunia pendidikan.
Dalam aksinya di Di kantor DPRD Kabupaten Gowa, massa menyoroti situasi buruh yang masih terjebak dalam sistem kerja fleksibel yang eksploitatif, seperti outsourcing dan kontrak jangka pendek serta sistem pendidikan yang semakin dikomersialisasi dan tidak berpihak pada rakyat kecil,” Ujar Jamal, peserta aksi dalam orasinya menggunakan pengeras suara. Jumat (2/5/2025).

Sementara itu, peserta aksi lain perwakilan dari SAPMA PP menyuarakan kritik terhadap kebijakan pendidikan yang dinilai semakin neoliberal, ditandai dengan naiknya biaya pendidikan, program kampus merdeka yang menyuburkan sistem magang tak dibayar, serta pembungkaman ruang demokrasi di kampus dan sekolah.

Tidak hanya itu, dia juga menyoroti ketimpangan status guru honorer dan tenaga pendidik non-PNS serta kesejahteraan yang tidak kunjung diselesaikan oleh pemerintah,” Keluh Haidir.

Senada dengan Haidir, Maria Oktaviani juga mengeluhkan hal yang sama, ia mengingatkan bahwa pendidikan gratis dan bermutu adalah hak setiap warga negara. Ketika buruh tidak sejahtera dan pendidikan mahal, masa depan bangsa sedang dipertaruhkan,” bebernya Oktaviani.

Usai berorasi, perwakilan Komisi 3 DPRD Gowa menemui peserta aksi, ia berjanji akan menindaklanjuti tuntutan massa.
Kami menerima pernyataan sikap dan akan kami serahkan ke ketua DPRD dan Komisi terkait agar dapat ditindak lanjuti,” klaim anggota DPRD itu saat menemui pengunjuk rasa.

Usai berorasi di kantor DPRD Gowa, massa aksi kembali melanjutkan pergerakannya ke titik yang lain, yakni ke Pabrik Roti Jordan, ke PT Wings untuk menyampaikan sejumlah tuntutan.

Adapun tuntutan yang dibawa dalam aksi ini antara lain:
HARI BURUH :
1. Hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing
2. Bayarkan Pesangon / Kompensasi Pekerja yang di PHK
3. Sediakan pendidikan dan pelatihan kerja berbasis kebutuhan lokal dan berkeadilan.
4. Naikkan upah buruh sesuai UMR/UMK setempat.
5. Perluas akses beasiswa untuk buruh dan anak buruh.
6. Angkat Pekerja sebagai karyawan tetap jika pekerja telah bekerja 3 tahun.
7. Penuhi hak pekerja sesuai UU yang berlaku

HARDIKNAS :
1. Hentikan pungutan liar di Sekolah yang berkedok pengadaan seragam, pelajaran di luar sekolah dll
2. Pengawasan/transparansi dana PIP yang cair jangan ada potongan oleh pihak sekolah.
3. Hentikan tindak kekerasan/intimidasi terhadap siswa siswi
4. Hentikan jual beli jabatan untuk para Calon Kepala Sekolah
5. Mendukung kebijakan pemerintah untuk mencerdaskan anak Bangsa
6. Wujudkan pendidikan gratis dan berkualitas untuk anak buruh dan rakyat kecil.
7. Naikkan upah Guru / Honorer sesuai UMR/UMK setempat.
8. Stop komersialisasi pendidikan: hentikan biaya tinggi di sekolah dan kampus
9. Angkat seluruh guru dan tenaga pendidik honorer menjadi ASN tanpa tes.
10. Gratiskan pendidikan dari tingkat dasar hingga tinggi tanpa syarat dan tanpa diskriminasi.

Unjuk rasa tersebut dikawal ketat oleh aparat kepolisian bahkan Kapolres Gowa AKBP Aldy Sulaiman terpantau turun langsung mengawal massa aksi.

Aksi ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap bersama sebagai bentuk tekanan politik kepada pemangku kebijakan agar segera merespons tuntutan rakyat.

Melalui aksi ini, para peserta berharap agar peringatan May Day dan Hardiknas tidak hanya menjadi seremoni tahunan belaka, tetapi menjadi momentum konsolidasi kekuatan rakyat untuk memperjuangkan hak-haknya secara nyata dan berkelanjutan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *