Pak Kadis Banyak BATU PONDASI Di Projek Break Water PPI BEBA Takalar.

banner 468x60

Coronginformasinews.com | Takalar Sulawesi Selatan 29 November 2023 Tim SERGAP Lembaga Poros Rakyat Indonesia.

Kwalitas dan kwantitas proyek Pemecah Gelombang (Breakwater) di PPI BEBA sangat diragukan. Pasalnya, bahan material berupa batu yang mendominasi proyek itu, beratnya tidak sesuai dengan yang tercantum dalam bestek.

banner 336x280

Sesuai penelusuran tim SERGAP Lembaga Poros Rakyat Indonesia, saat meninjau langsung ke lokasi proyek tersebut.

“Batu yang menjadi bahan utama dari bangunan pemecah gelombang untuk menghindari abrasi pantai itu tidak sesuai dengan gambar rencana. Seharusnya, sesuai dengan rancangan gambar yang ada, berat batu mencapai 150 hingga 300 kilogram per butirnya. Akan tetapi, melihat batu yang tersedia ternyata berat per butirnya tidak lebih dari 50 kilogram,” ungkap Tim SERGAP Lembaga Poros Rakyat Indonesia

Sisi lain, juga menemukan banyaknya batu yang terlalu kecil dijadikan bahan material dalam proyek tersebut.

Dengan tegas kami meminta, agar pihak DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk turun di lokasi projek untuk memastikan kinerja rekanan dalam menentukan bahan materialnya disesuaikan dengan bestek.

Kunjungan tim SERGAP Lembaga Poros Rakyat Indonesia hadir di lokasi Projek Break Water untuk memastikan beberapa poin penting yang di cium banyak hal yang tidak sesuai dengan kontrak.

Diantaranya.

Wawancara Operator Excavator atas nama Wandy bahwa SIM dan SIO alat tersebut ada sama Bosnya.

(Alat Sewa dari Pallangga atas inisial DT).

Wawancara dengan Operator Excavator kedua mengaku tidak memiliki kelengkapan baik SIM maupun SIO alat yang di bawa.

(Alat Sewa)

Wawancara lewat Warshaf pemilik Tambang Batu dari Kabupaten Jeneponto atas nama ( T ) Mengakui Projek BEBA di tambangnya ambil materai dan Tambang tersebut tidak memiliki Ijin.

Kondisi material batu kenyataan di lapangan jauh dari spesifikasi yang seharusnya, karena 30_50% baru Gajah yang di maksud tidak memenuhi standar kelayakan kuantitas.

PHOTO BATU

Sementara, dari pihak Dinas Perikanan dan Kelautan ( PPATK) saat di minta konfirmasi seperti ketakutan dan mengatakan bahwa dia tidak punya urusan dengan projek itu, yang sebelumnya mengatakan kami penanggung jawab kegiatan di projek Break Water PPI BEBA,

Atas nama Lembaga Poros Rakyat Indonesia dan demi menjaga keselamatan Pekerjaan Break Water PPI BEBA dengan ini meminta DPRD PROVINSI SULAWESI SELATAN untuk turun di lokasi projek mengevaluasi kondisi projek tersebut.

Kami atas nama rakyat dengan segala harapan kiranya sekali lagi DPRD PROVINSI SULAWESI SELATAN dalam hal ini Komisi D untuk mengambil tindakan pengamanan uang Negara, jangan sampai ada pembiaran penggunaan Anggaran tidak sesuai peruntukannya.

Sisi lain tercium bahwa seharusnya Excavator 2 Unit PC 200

2 Unit PC 300

Hanya ada 3 di lokasi PC 200

Ponton 1 Unit,

Tagboot 1 Unit (penarik ponton),

tidak pernah ada di lokasi.

Crane 2 Unit tidak pernah ada di lokasi.

Pekerjaan 0-200 m yg dijadikan mobilisasi tdk memenuhi persyaratan sesuai dlm kontrak krn ukuran batunya kecil ukurannya lebih kecil dr 100 kg/buah (Batu PONDASI).

Dukungan material batu ukuran 150-300 kg/buah, pengambilannya bukan ditempat dukungan material melainkan ditempat lain yaitu di Jeneponto 70%

Tutup Tim SERGAP LEMBAGA POROS RAKYAT INDONESIA.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *